Betapa
rasa bersalahnya diri ini apabila ingin meminta lebih dari Rabbku di saat diri
ini diselimuti dengan kelemahan dan kehinaan. Namun, mendengarkan Rabbku ini
Maha Pemberi Rahmat, aku tebalkan wajahku untuk berbicara dan memohon
kepada-Nya.
Bertanyalah (wahai Muhammad): “Hak
milik siapakah segala yang ada di langit dan di bumi?” Katakanlah: “(Semuanya
itu) adalah milik Allah. Ia telah menetapkan atas diriNya memberi
rahmat…(Al-Anaam:6)
Diriwayatkan daripada Abu
Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sebaik sahaja Allah s.w.t
menciptakan makhlukNya. Dia terus menulis dalam kitab yang berada di sisiNya di
atas Arasy: Sesungguhnya rahmatKu mengatasi kemurkaanKu.
Aku
ini ingin meminta moga diberikan sahabat yang berjuang di atas jalan ALLAH.
Kerana sejak dahulu aku tidak punya
sahabat seperti itu yang semangat juangnya tinggi mencecah langit. Dek kejahilan
masa lalu, tenggelam dengan dunia
hitamku. Sehinggakan, aku tidak punya masa berteman dengan mereka yang
mengenggam erat tali Allah. Mataku kabur dengan sajian dunia yang menghanyutkan
langkah. Berbicara soal sahabat yang cinta kepada-MU dan Rasul-Mu aku jadi
cemburu dengan mereka. Adakalanya aku tidak mampu untuk berjalan untuk menyaingi
langkahan mereka. Aku juga tidak mampu
untuk berdiri sama tinggi dengan mereka kerana hinanya diriku.
Aku
juga ingin meminta agar diberikan sebuah keluarga muslim. Memori lalu datang
bertandang mengupas kisah-kisah pahit yang dilalui agar dijadikan sebagai
pengajaran seumur hidup. Tolong ajarkan
diriku dan keluargaku tentang pentingnya
syahadah bukan sekadar di bibir tetapi ianya jauh meresap ke dalam hati dan terzahir
dengan amal perbuatan yang soleh. Tolong ajarkan kami, agar berpaut erat pada
Rukun Islam dan Rukun Iman-Mu agar kami tidak tersesat di bawa arus deras yang
bisa mengoncangkan keyakinan kami. Jangan jadikan gelaran muallaf itu halangan
buat kami untuk lebih dekat kepada-Mu kerana yang pasti kami seorang Islam
kini.
Aku
juga melakarkan impian moga diberikan Imam yang lebih baik dariku. Aku pejamkan
mata di saat memohon pada-Mu tentang permintaanku yang satu ini. Tidak malukah
dia? Di saat masih mengheret langkah dan
mendaki tangga-tangga keinsafan ada hati ingin meminta lebih! Maafkan.
Seandainya permintaan ini sepertinya pentingkan diri. Bukankah lelaki yang baik
itu untuk perempuan yang baik? Ya, memang diri ini sememangnya bukan seperti
wanita-wanita di luar sana yang hidupnya dibaluti dengan tarbiyah Allah. Namun,
aku juga berusaha ke arah itu. Mungkin kalian tidak tahu betapa kuatnya diri
ini bertahan namun akhirnya rebah juga lantas aku bangkit kembali. Rebah lagi.
Bangkit lagi. Air mata dan keyakinanku pada Allah jadi teman setia.
Di
saat ini, aku juga masih berjuang. Berjuang untuk mendapatka rahmat dan
keampunan dari Allah. Memalingkan wajah daripada pandangan orang lain kerana
aku ingin menangis kerana Allah. Menyembunyikan tangisan. Aku mencari ruang
yang mata-mata manusia tidak melihat titisan air mataku. Kerana itulah aku suka
menyendiri, di saat itu aku boleh berbicara dan bercerita dengan Rabbku.
Tentang kesedihanku. Tentang kegembiraanku. Tentang rasa takut dan kecewaku.
Tentang kehidupanku. Tentang sahabat dan keluargaku.
Salam kasih dan
sayang
Moga kita kekal
di bawah lindungan dan payungan rahmatnya.
Moga kita kekal
dijalan-Nya.
Moga kita
berjuang untuk cinta-Nya
No comments:
Post a Comment